BOMBANA LENTERASULTRA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana, Sulawesi tenggara (Sultra) akan kembali menyalurkan bantuan berupa beasiswa gembira cerdas di tahun 2019 ini. Namun, sebelumnya tim panitia seleksi masih akan merapatkan kembali terkait pendaftaran program tersebut. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Abdul Rauf Abidin menyampaikan bahwa, untuk tahun anggaran 2019 kuota
BOMBANA – Sebanyak 928 mahasiswa yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi PT di Sulawesi Tenggara Sultra mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dikbud Bombana. Kedatangan ratusan mahasiswa itu, untuk mendaftar bantuan Gembira Cerdas yang digelontorkan Pemerintah daerah Pemda Bombana. Meskipun kuota yang disiapkan Pemda Bombana setiap tahun hanya 500 orang, tetapi antusias mahasiswa asal Bombana kali ini malah meningkat hingga ribuan orang. Berdasarkan penelusuran, jumlah 928 mahasiswa tersebut merupakan total yang telah diregistrasi datanya secara manual sejak 13 Februari hingga hari penutupan 14 Maret 2019. Pantauan awak 928 pendaftar berasal dari perguruan tinggi wilayah Sultra. Sementara diluar Sultra mendaftar melalui e-mail yang telah ditentukan jumlahnya mencapai kurang lebih 600 pendaftar. Sehingga total keseluruhan yang telah teregistrasi sebanyak orang mahasiswa. Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Dikbud Bombana, Abdul Rauf Abiddin mengatakan meskipun banyak pendaftar, panitia tetap taat pada Peraturan Bupati Bombana Nomor 14 Tahun 2018 tentang pedoman penyelenggaraan beasiswa Gembira Cerdas. “Antusias mahasiswa yang mendaftar untuk bantuan pemerintah kali ini lebih besar di bandingkan sebelumnya. Sehingga pihak panitia pun dianjurkan untuk lebih ketat dalam melakukan registrasi,” kata Rauf, Jumat 15 Maret 2019. Dikatakannya, jika dilihat tahap pertama penerima beasiswa kurang dari target yaitu 500 orang. Tetapi yang lolos hanya berjumlah 468 orang tersebar di 41 perguruan tinggi. Dan total pendaftaran saat itu sebanyak 600 orang. “Kalau lebih dari kuota yang ditentukan oleh pemerintah sebanyak 500, tetap akan di rengking lagi. Misalnya nilai IPK-nya 3,89 yang terendah, otomatis nilai IPK yang 3,87 tidak lulus,” tambah Rauf. Sementara itu, mahasiswa asal Unsultra, Agil Saputra terlihat begitu percaya diri usai melakukan pendaftaran. Bahkan ia mengaku bakal lulus verifikasi meskipun melonjaknya jumlah pendaftar dibandingkan tahun sebelumnya. “Saya putra asli Bombana. Kalau soal IPK alhamndulillah mencukupi syarat yang ditentukan. Dan tidak mungkin orang luar Bombana baru pindah disini dapatkan bantuan itu. Kalau pun itu ada berarti ada oknum yang mencoba untuk bermain,” ulasnya.b Penulis Zulkarnain Editor Bas KepalaDinas Pendidikan dan Kabudayaan Bombana, Abdul Rauf Abidin kepada Mediakendari.com, Senin (7/10/2019) mengatakan, usai pencairan dana gembira cerdas pada tahap semester ganjil beberapa waktu lalu, langsung membuka pendaftaran selanjutnya yakni beasiswa untuk semester genap Tahun 2019. Baca Juga: Polda Sultra Jadi Tuan Rumah Kejuaraan TANJUNG SELOR – Mulai hari Rabu, 30 Oktober 2019, Pemprov Kalimantan Utara bersama Dewan Pendidikan Provinsi Kaltara akan mengumumkan pembukaan pendaftaran calon penerima bantuan beasiswa Kaltara Cerdas 2019. Ini merupakan kali pertama, Kaltara Cerdas dikelola oleh Pemprov Kaltara langsung. Di mana sebelumnya, pengelolaan bantuan bidang pengembangan Sumber Daya Manusia SDM ini dilakukan Dewan Pendidikan. Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat memimpin rapat staf, Senin 28/10 di ruang pertemuan lantai 1 Kantor Gubernur Kaltara, menegaskan agar penyaluran beasiswa Kaltara Cerdas dipercepat. Diungkapkan Irianto, berdasarkan informasi Asisten I Sekretariat Provinsi Setprov Kaltara Sanusi, dalam pengumuman pembukaan pendaftaran tersebut akan disampaikan format dokumen yang dibutuhkan secara administratif sehingga para pelamar atau pemohon beasiswa Kaltara Cerdas dapat mudah mengerti. “Meski pengelolaan anggaran Kaltara Cerdas dilakukan Pemprov Kaltara, namun permohonan beasiswa tetap diajukan kepada Dewan Pendidikan Kaltara,” kata Gubernur. Untuk bantuan beasiswa Kaltara Cerdas tahun ini, Pemprov Kaltara telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 12 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD 2019. “Insya Allah, sekitar hingga 4 ribu pemohon akan diakomodir untuk menerima bantuan Kaltara Cerdas tahun ini,” jelas Irianto. Untuk penyalurannya, Gubernur meminta agar sebelum akhir tahun anggaran sudah dapat direalisasikan. “Kalau targetnya, pada November 2019 sudah dapat terealisasi penyalurannya secara keseluruhan,” ungkap Gubernur. Grafis Beasiswa Kaltara Cerdas HUMASPROV KALTARA Untuk penyalurannya, Dewan Pendidikan Kaltara akan didampingi Tim Koordinasi Penyaluran Beasiswa Kaltara Cerdas yang dibentuk Pemprov. Termasuk di dalam tim tersebut, adalah Inspektorat Kaltara untuk memantau dan mengawasi serta melakukan audit terhadap pengelolaan anggaran tersebut. “Tim koordinasi dari Pemprov Kaltara juga akan melakukan verifikasi ulang terhadap usulan permohonan beasiswa Kaltara Cerdas tahun ini,” bebernya. Irianto berharap, dengan keterlibatan Pemprov Kaltara melalui Tim Koordinasi Penyaluran Beasiswa Kaltara Cerdas maka penyaluran bantuan tersebut akan lebih cepat dan tepat sasaran. Juga mampu menghindari kemungkinan terjadinya permasalahan hukum di kemudian hari. “Pendampingan dari tim koordinasi tersebut, juga dimaksudkan agar tidak terjadi pengeluaran yang tidak semestinya, alias boros anggaran,” ulas Gubernur. Tak terlepas dari itu, Irianto juga memerintahkan kepada Inspektorat Kaltara untuk melakukan audit internal terhadap pengelolaan anggaran beasiswa Kaltara Cerdas sebelumnya oleh Dewan Pendidikan. “Seperti diketahui, ada permasalahan internal yang terjadi didalam tubuh Dewan Pendidikan. Untuk itu, agar permasalahan ini tidak berlanjut lebih jauh lagi maka perlu dilakukan audit oleh Inspektorat Kaltara. Dengan harapan, dapat memberikan advis yang tepat bagi Dewan Pendidikan dan Pemprov Kaltara dalam pengelolaan anggaran juga pengambilan kebijakan nantinya,” tutup Irianto. Sebagai informasi, pada 2016 anggaran Kaltara Cerdas yang dialokasikan senilai Rp 7,27 miliar untuk orang. Lalu, pada 2017 anggarannya naik menjadi Rp 10,97 miliar untuk orang. Dan, tahun lalu anggaran yang disediakan senilai Rp 11 miliar untuk orang.humas ql4AFRk.